1. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Filsafat
dapat juga diartikan sebagai studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi
falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika. Filsafat tidak didalami
dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu
2.
Pengertian Filsafat Matematika
Filsafat
matematika adalah
cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan
filsafat, dasar-dasar, dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematika adalahuntuk
memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan
matematika di dalam kehidupan manusia. Sifat logis dan terstruktur dari
matematika itu sendiri membuat pengkajian ini meluas dan unik di antara
mitra-mitra bahasan filsafat lainnya.
3. Pengertian
Matematika
Matematika
(dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur,
ruang, dan perubahan. Paramatematikawan mencari berbagai pola, merumuskan
konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kakudari
aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terdapat
perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik
hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin
Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan
simpulan-simpulan yang penting".[5] Di pihak lain, Albert Einstein
menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan,
mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada
kenyataan."[6]
Melalui
penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari
pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun
dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan
manusia sejak adanyarekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam
Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.
Matematika
selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100
M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru
matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada
peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga
kini.[7]
Kini,
matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, danilmu sosial seperti ekonomi,
dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan
temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan
disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori
permainan.
Aliran-aliran Filsafat Matematika
1) Formalism,
yang dipelopori oleh David Hilbert (1862-1943) seorang matematikawan Jerman.
Bagi pengikut aliran ini, matematika merupkan sebuah pengethuan tentang
struktur formal dari lambang (simbol). Aliran ini menekankan konsistensi
matematika sebagai bahasa simbol;
2) Logicism,
yang berpendapat bahwa semua matematika dapat diturunkan dari prinsip-prinsip
logika. Dengan kata lain, aliran ini mengatakan bahwa matematika merupakan cara
berpikir logis yang benar atau salahnya dapat ditentukan tanpa bukti empiris.
Tokoh dalam aliran ini yang juga seorang ahli filsafat disamping matematikawan
adalah Bertrand Russel (1872-1970) dan Alfred North Whitehead (1861-1947),
berasal dari Inggris;
3) Intuisionism,
dengan tokoh seorang matematkawan Belanda Luitzen Egbertus Jan Brouwer
(1881-1966). Menurut pengikut aliran ini, matemtika berasl dan berkembng did
lam pikiran manusia. Aliran ini sejalan dengan pendapat Imanuel Kant
(1724-1804) yang menyatakan bahwa mateatika merupakan pengetahuan yang
eksistensinya tergantung pada pengalaman.
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar