Matematika Tertawa (part1)
Kali ini saya akan membahas tentang
“matematika dan UHAMKA” . Saya ini berkuliah di Universitas Muhammadiyah
PROF.DR.Hamka dan mengambil program studi matematika. Sekarang saya sedang
menjalani perkuliahan disemester 5. Menurut saya mata kuliah yang paling rumit
adalah persamaan diferensial (semester
4), sumpah itu mata kuliah susah bgt.
Sampai sekarang pun saya belum mengerti, tapi untung dosen pengampunya adalah
pak Ono Ruhiana. Kenapa? Karena beliau baik dan ganteng, maka dari itu saya
tidak pernah bolos.
Tapi menurut saya dosen – dosen matematika
yang ada di UHAMKA ini memang banyak sekali yang ganteng – ganteng. Seperti
tadi, pak Ono, pak Sigit (kaprodi), pak Samsul (dosen pengampu mata kuliah
aplikasi computer “sebenernya saya
menyebutkan nama beliau untuk cari aman saja heheh”), pak Wahidin, pak
RizQi (harus menggunakan Q besar, supaya jelas “rada alay sih sebenarnya,tapi ya gak papa lah”) , pak Ishak “pak Ishak itu gak ganteng, tapi baby face dan enak banget dilihat
mukanya” , dan tanpa mengurangi tingkat kegantengan dosen yang lainnya
mohon maaf saya tidak dapat menyebutkannya satu persatu. Saya juga salut
terhadap dosen – dosen matematika UHAMKA yang sudah “sesepuh”, seperti ibu Sri dan
pak Hartana. Para dosen “sesepuh” ini memiliki keunikan tersendiri. Misalnya
seperti ibu Sri, beliau sangat detail sekali ketika mengajar dan beliau sangat
menghargai karya – karya pengarang lama. Sampai – sampai mahasiwanya dikasih
buku panduan belajar dengan ejaan lama, DJADOEL!!! Lain lagi dengan pak Hartana
yang selalu tertawa terbahak – bahak dengan lelucon yang beliau sampaikan. Tapi
entah kenapa kami para mahasiswanya merasa terpaksa tertawa hanya untuk
menghargai lelucon beliau saja.
Pertama
kali saya kuliah di UHAMKA, saya menempati kampus Limau dan setelah saya semester
5 saya pindah kekampus Pasar Rebo. Beberapa perbedaan yang saya temukan di
kampus Pasar Rebo dengan Limau, diantaranya:
Pasar Rebo: Limau:
1.
Banyak gedung satu fakultas 1. satu gedung banyak
fakultas
2.
Tidak ada lift 2.
ada lift
3.
Parkiran luas 3.
parkiran sempit
4.
Motor boleh dikunci stang 4. motor gak boleh
dikunci stang
Saya akan membahas satu persatu perbedaan yang
ada. Pertama, untuk banyak gedung satu fakultas. Jika di Pasar rebo kita hanya
mengenal mahasiswa lain yang satu fakultas walaupun beda prodi. Sedangkan jika
di Limau, kita bisa kenal mahasiswa dari fakultas lain, ya itung itung
lumayanlah buat digebet. Ini serius loh. Menurut saya sebagai perempuan,
mahasiswa yang keren – keren itu mahasiswa dari fakultas teknik dibandingkan
dengan mahasiswa FKIP. Mahasiswa FKIP itu kebanyakan culun, norak, dan gak
keren. Apalagi mahasiswa prodi matematika, yang culun, norak, dan gak keren itu
banyak banget. Sedangkan kalo mahasiswa teknik itu gaul, gak norak, dan keren.
Kalaupun ada yang culun, norak, dan gak keren, saya curiga itu mahasiswa
konversi dari FKIP ke FT. Kedua, di Pasar Rebo itu lift hanya ada di gedung A
sedangkan digedung yang lainnya gak ada. Saya setiap hari harus naik turun 4 lantai
di gedung C dan 3 lantai di gedung D, jadi total 7 lantai harus saya naiki dan
turuni setiap harinya. Efek buruknya adalah betis saya semakin membesar dan
efek baiknya adalah perut saya mengecil, walaupun perubahannya tidak sedrastis
dibandingkan semakin memebesarnya betis saya. Sedangkan di Limau itu ada
liftnya, walaupun liftnya tidak berhenti dilantai 2 dan 3. Jadi ya sama aja
harus naik turun tangga 2 sampai 3 lantai, karena FKIP di Limau itu adanya
dilantai 2 dan 3. Ketiga, di Pasar Rebo itu parkirannya luas banget, sampe –
sampe kalo mau ngambil motor aja kita harus naik ojek dulu (oke maaf ini berlebihan banget).
Sedangkan di Limau itu lahan parkirnya sempit banget. Sangking sempitnya jarak
antarmotor itu sempit banget, jadi kemungkinan buat lecet itu gampang banget.
Bisa jadi, ketika kalian kekampus bawa motor tanpa motif lalu diparkir. Eh
pulang – pulang motor anda jadi bermotif. Dan terkahir yang keempat, di kampus
Pasar Rebo itu motor boleh dikunci stang. Jadi kalo kalian parkir motor maka
motor kalian gak akan pindah posisi sampai kalian mengambil motor kalian lagi.
Sedangkan kalo di Limau motor itu gak boleh dikunci stang. Jadi jangan kaget
kalo motor kalian ketika diparkir bisa pindah posisi, dan kalian trauma buat
parkir di Limau. Takutnya kalo kalian trauma, kalian gak mau masuk kuliah cuma
karena posisi motor yang berubah – ubah pas diparkir (ya kali)……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar